Selasa, 26 April 2011

Obesitas Tigkatkan Resiko Kanker Payudara

OBESITAS TINGKATKAN RESIKO KANKER PAYUDARA

Obesitas atau kelebihan berat badan meningkatkan resiko kanker payudara hingga 30%. Demikian hasil penelitian Pusat Penelitian Kanker Inggris, baru-baru ini.

Menurut penelitian itu, lemak tubuh yang berlebihan bisa meningkatkan kadar hormon pencernaan kanker, seperti hormon esterogen dan insulin yang di produksi jarinagn lemak. Obesitas juga mempengaruhi kinerja tubuh dalam memproses lemak dan gula serta berdampak buruk pada system kekebalan tubuh.

Direktur Pusat Penelitian kanker Inggris Sir Mike Richards mengatakan saat ini satu dari delapan perempuan beresiko mengidap kanker payudara di Inggris meningkat 3,5% dalam kurun waktu 10 tahun, yakni dari 42 ribu kasus pada 1999 menjadi 47 ribu pada 2008.

“Resiko paling tinggi ada pada perempuan berusia 50-69 tahun,” ujarnya.

Minggu, 24 April 2011

Tidur dan Daya Ingat

TIDUR DAN DAYA INGAT

Para iluan menyarankan, jika ingin mempertajam dan menjaga fungsi daya ingat, anda harus tidur berkualitas. Berdasarkan penelitian ilmuan Univesitas Lubeck, Jerman, otak mengevaluasi daya ingat saat tidur.

Saat beraktifitas, manusia menerima banyak informasi, tetepi tidak semuanya diserap dalam memori. Otak memutuskan informasi yang disimpan dan yang dibuang.

“Hasil penelitian ini menunjukan proses seleksi dasar yang mematasi jumlah informasi yang disimpan dalam jangka panjang,” jelas Jan Born, ketua tim penelitian.

Karna itu, Born menegaskan pentingnya tidur berkualitas, yaitu tidur nyenyak selama 6-8 jam sehari.

Peneliti menguji coba 190 sukarelawan dalam dua kelompok. Mereka diberi kesempatan tidur dengan waktu yang mereka tentukan sendiri salama tiga hari. Hasilnay, 56% partisipan yang tidurnya tidak berkualitas kesulitan mengingat saat mengikuti tes.

Sabtu, 23 April 2011

Hutan Hujan Amazon Menyusut 3,5 Kali Texas

HUTAN HIJAU AMAZON MENYUSUT 3,5 KALI TEXAS

Studi terbaru mengungkapkan penggudulan hutan Amazon secara luas disebabkan tingginya kekeringan tahun lalu yang memecahkan rekor. Ini disampaikan National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang mendanai studi ini, Selasa (29/3)

Penelitin komperehensif tersebut disiapkan tim peneliti internasioanal menggunakan data satelit lebih dari satu decade dari Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer and Tropical Rainfall Meansuring Mission. Analisis data tersebut menggambarkn peta penurunan vegetasi akibat kekeringan pada 2010.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters, sebuah jurnal dari American Geophysical Union. “Area kehijauan vegetasi Amazon menurun secara dramatis lebih dari 3,5 kali ukuran Texas,” kata Liang Xu, penulis utama studi Univesitas Boston. “Itu tidak pulih ketingkat normal, bahkan setelah kekeringan berakhir pada Oktober 2010.

Peta tersebut menunjukan kekeringan 2010 menggurangi vegetasi sekitar 965 ribu mil persegi Amazon atau lebih dari empat kali luas wilayah yang dipengaruhi kekeringan parah terakhir pada 2005. Sensitivitas kekeringan hutan hujan Amazon menjadi subjek studi intensif. Model memprediksi perubahan iklim dengan suhu hangat dan pola curah hujan yang berubah bisa menyebabkan tekanan pada kelembapan. Ini bisa membuat hutan berubah menjadi padang rumput atau savana berpohon.

Kamis, 21 April 2011

Merkurius Kini Bisa Diamati

MERKURIUS KINI BISA DIAMATI

Manusia kini bisa mengamati dengan seksama apa yang ada di Merkurius, planet terkecil dan teraneh di sistem tata surya. Ha itu dimungkinkan setelah Messenger, wahana antariksa NASA, berhasil memasuki orbit Merkurius setelah menempuh perjalanan selama 6,5 tahun dengan jarak 4,9 miliar mil, kamis (17/3).

Messenger kini mengorbit dengan jarak 120 mil (193 km) dari Merkurius. Menurut kepala teknisi Messenger, Eric Finnegan, itu jarak terdekat yang bisa dicapai. “Semua orang berteriak dan kami gembira. Akan banyak pekerjaan menanti, tetapi kami telah siap,” jelasnya.

Selain susah dijangkau, Merkurius merupakan planet dengan sistem tata surya yang memliki kondisi paling ekstrem. Perbedaan suhu di planet itu bisa mancapai 1.100 derajat Fahrenheit. Saat Merkurius mendekati Matahari, suhu di sebagian planet itu bisa mancapai 800 derajat.

Namun, di bagian lain, suhu bisa anjlok hingga 300 derajat di bawah nol. Bahkan hasil pantauan radar mmenunjukan terdapat sesuatu yang menyerupai es di beberapa kawah, sesuatu yang akan diselidiki Messenger.

Pada 1970-an, NASA mangirim Mariner ke Merkurius, tetapi hanya mampu medapat gambar yang sangat kecil. Kesuksesan Messenger itu membuat gembira Robert Strom, anggota tim Mariner yang kini bergabung dalam misi Messenger. “Tiga puluh enam tahun saya telah menunggu. Ini sesuatu yang sulit dipercaya,” jelasnya.

Rabu, 20 April 2011

Pewarna Karamel Soda Sebabkan Kanker

PEWARNA KARAMEL SODA SEBABKAN KANKER

Pecinta minuman soda kini mesti ekstra waspada karena zat kimia dalam bahan pewarna karamel yang biasa digunakan pada minuman soda ditenggarai bisa menyebabkan kanker.

Karamel yang murni terbuat dari gula yang dilelehkan. Namun sebagai pewarna makanan, biasannya ditambahkan bahan kimia ammonia dan menghasilkan senyawa yang terbukti dapat menyebabkan berbagai macam kanker. Setidaknya hal itu terbukti dalam studi terhadap hewan, demikian pernyataan Pusat Sains dalam Kepentingan Umum (CSPI) di Kanada dan Washington DC, seperti dikutip dari The Telegraph, Kamis (17/2).

Kelompok itu juga membuat petisi kepada Badan Pengawas dan Obat-obatan AS tentang pelarangan pengguanaan karamel mengandung ammonia, yang biasa digunakan dalam minuman ringan lainnya yang berwarna gelap.

Di sisi lain, Coca-Cola Co, produsen minuman ringan terbesar di dunia, justru menyatakan bahan karamel dalam produknya tidak menyebabkan kanker. Minuman soda yang mereka produksi hanya berisi salah satu senyawa yang disetujui CSPI. Sementara itu, Pepsi Co. Inc, hingga kini belum mau berkomntar.

“Hingga kini, soda masih merupakan penyebab utama obesitas. Reaksi kimia antara gula dan ammonia dapat membentuk karsinogen dan mungkin bisa menyebabkan ribuan penduduk AS terkena kanker,” kata kelompok itu atas dasar studi terhadap hewan yang dilakukan peneliti di Institut Kesehatan Program Toksikologi Nasional.

Media Indonesia, 19 Februari 2011

Jamur dan Resiko Asma

JAMUR DAN RESIKO ASMA

Penelitian di Belanda menemukan bakteri dan jamur yang tergolong sebagai mikroorganisme dapat mengurangi resiko anak-anak mengidap asma.

Peneliti membandingkan kesehatan puluhan anak-anak yang tinggal di peternakan atau pertanian dengan anak-anak yang tinggal di kota. Mereka mengambil sampel mikroorganisme dari pakaian, tempat tidur, peralatan sekolah, lingkungan, dan DNA mereka.

Hasilnya, anak-anak yang tinggal dilingkungan peternakan maupun pertanian memiliki resiko terserang asma lebih kecil jika dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di kota.

Bising dan Kualitas Tidur

BISING DAN KUALITAS TIDUR

Kebisingan di lingkungan tempat bekerja memengaruhi kesehatan indra pendengaran karyawan. Gangguan itu berujung pada kualitas tidur.

Peneliti dari Universitas Negev, Belanda, melakukan studi terhadap partisipan dari ingkungan tempat bekerja dengan tingkat kebisingan tinggi seperti pabik dan partisipan dari tempat bekerja yang tingkat kebisingannya rendah seperti Bank. Diketahui 54% partisipan yang bekerja dilingkungan bising mengalami gangguan pendengaran.

"Gangguan pendengaran yang dialami adalah tinnitus, yaitu telinga sering berdenging,” kata ketua peneliti Ben Gurion.

Gurion mnambahkan tinnuitus diyakini sebagai faktor utama pengganggu tidur. “Seseorang yang pendengarannya terkena tinnitus akan mengalami penurunan kualitas tidur sebanyak 20% setiap tahun.


Selasa, 19 April 2011

Teh Susu, Lezat Tapi Tak Bermanfaat

TEH SUSU, LEZAT TAPI TAK BERMANFAAT

Teh memang merupakan pendamping terbaik dalam program penurunan berat badan. Sayangnya, khasiat teh akan sia-sia bila ditambahkan dengan susu.

Para ilmuan telah menemukan bahwa teh mengandung senyawa tingkat tinggi yang membantu mengurangi lemak yang diserap usus plus mampu memangkas jumlah kolesterol. Namun, protein yang dikandung susu sapi akan menetralisasi kemampuan senyawa dalam teh tersebut. Penelitian terbaru menunjukan bahwa senyawa bernama theaflavin dan thearugbigins bisa mencegah obesitas bila diberikan pada tikus.

Dr Dejavit Borthakur, seorang ilmuan Tea Research Association , di Jorhat, India, berkata, “Bila teh diminum dengan susu, theaflavin dan thearugbigins akan berinteraksi dengan protein susu yang menyebabkan kedua zat itu malah mengedap. Ini berarti bahwa kita tidak akan mendapatkan manfaat kesehataan, baik dari kedua senyawa itu maupun dari protein susu.” Maka itu, selalu disarankan untuk tidak menggabungkan the dengan susu.

Media Indonesia, Kamis 31 Maret 2011